Pertama kali ke Medan, Sumatra Utara
Ngapain ke Medan?
Kalo jawaban kerennya sih untuk naikin level JW Photography ID, yaitu sebuah vendor photo yang saat ini sedang saya dan tim kembangin. Ada Jaya Wijaya sebagai owner dan juga ada Devano Arie Sadhie.
Sepulang dari acara special show Suami Kecil-nya Megi Irawan, kami yang pada saat itu mewakili komunitas @standupindo_duri akhirnya bisa kenal dekat dengan Bonar Manalu. Bonar adalah seorang komika nasional yang mewakili pekanbaru dikomepetisi SUCI X.
Nah, kebetulan selang bebarapa waktu dari special show itu Bonar Manalu melangsungkan acara pernikahannya yang mana kami mendapat undangan bahkan akses untuk mengabadikan proses pernikahannya.
Apa First Impresion Terhadap Medan?
Sesuai dengan mitos wkwk, kotanya benar-benar harus keras kalo hidup disana. Semua bisa dinilai ketika kita sedang berkendara hahaha. Tapi tetap menyenangkan, apalagi dengan arsitektur bangunan-bangunan tinggi menjulang serta designnya yang masih seperti nuansa belanda gitu.
Sebenarnya kalo kalian tipe yang tidak suka membaca, bisa nonton versi Vlog-nya diyoutube MbahArogan, tapi yang sudah kadung terlanjur ya sudah kita simak saja wkwk.
Pada momen ini kami yaitu Saya, Jaya dan Vano benar-benar seperti robot. Bagaimana tidak, total waktu yang kami habiskan adalah 3 hari 2 malam dengan mobil. Berangkat pada jum'at siang kami sampai sekitar pukul tiga dini hari. Tentu hotel bukanlah opsi terbaik karena paginya sekitar jam 08:00 WIB kami harus ke gereja sesuai plan acara. Mandi di SPBU merupakan sebuah skill pasif yang harus dipelajari untuk traveler amatir seperti kami ini hahaha.
Semua acara berjalan sebagaimana biasanya kami bekerja saat menghadle job perweddingan Kristen. Mulai dari proses di gereja hingga ke proses di sopo. Saat momen di sopo pulalah kami banyak melihat tamu-tamu dari kalangan stand-up comedian yang biasanya hanya sering Saya lihat disosial media seperti Ilham Ubay bahkan Megi Irawan juga.
Selepas acara, setelah foto bareng juga tentunya, kami memutuskan untuk menikmati sejenak suasana kota medan sembari mencari makan malam. Dan lokasi Masjid Raya Medan menjadi tempat yang menarik kami untuk kulineran dan hunting-hunting tipis dipekarangan Masjid indah tersebut.
Sekitar pukul 22:00 WIB, akhirnya kami melanjutkan perjalanan pulang ke kota tercinta hehe. Memang menunggu agak malam agar perjalanan lintas sedikit lebih lengang. Syukur Alhamdulillah perjalanan kami berjalan sangat lancar jaya, seperti nama pengemudi kami hahaha.
Pengalaman Yang Paling di Ingat?
Tentunya keseluruhan peristiwa itu syulit untuk dilupakan, tapi lain kali kalo ke Medan sebaiknya jangan pakai plat nomor BM wkwk, karena parkir jadi naik 150% dari harga aslinya wkwk. Ohh iya satu lagi, kalo supir bilang "gak usah pakai seatbelt" pukul aja palanya... Karena gara-gara kalimat tersebut uang sarapan sama ngopi kami pindah tangan ke pos penjaga wkwk.
Terimakasih juga tentunya untuk lae Bonar & kak Desy, semoga kalian menjadi keluarga yang selalu rukun damai ya, sampai kapanpun. Terimakasih atas sambutan baik kalian selama kami disana, ditengah-tengah sibuknya acara kalian.
Untuk foto-foto seputar cara bisa lihat di instagram @jw_photography.id atau video cinemanya juga bisa dilihat di instagram @devano.sadhine
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar