Kupluk
Yap, kalo kami sih anak dulu (siap sipaling anak dulu) nyebutnya sebo bukan kupluk. Ya apapun namanya lah, pokoknya tutup kepala dari kain itu tentu sangat identik dengan saya. Baik kawan-kawan lama yang sudah kenal saya sejak masih kerja di kawasan Migas, maupun kawan-kawan yang taunya Ipang sebagai content creator atau photographer pasti ga asing melihat benda terseput menempel di kepala saya.
Tapi dari banyak opsi penutup kepala seperti topi, peci, mahkota, helm level 3 hingga wig, kenapa harus sebo atau kupluk? Oke mari kita bahas.
foto 2014, cuma ada file ini di galeri. |
Pertama tentu terimakasih untuk yang sudah baca
Jujur saja, setiap hal yang kita lakukan di dunia ini pasti karena terpaksa atau terinspirasi dari orang lain. Begitu juga dengan sebo di kepala saya ini, mulanya karena terisnpirasi dari sebuah video clip korea yang seseorang perlihatkan kepada saya, Word Hard To Say - Lee Seung Gi (pada saat itu malah lagunya di ganti sama lagu Bondan Prakoso - Not With Me, sialan emang reuploader!!)
Intinya dari clip tersebut membuat saya kagum dan terisnpirasi dari sang pemeran yang menggunakan sebo di adegan terakhir tersebut. Karen aja gitu, lawan satu geng di markas mereka demi melindungi wanitanya.
SEJAK KAPAN AKHIRNYA PAKAI KUPLUK?
Nah, tadi saya sempat bilang kalo ada 2 alasan bukan, kebetulan 2 tahun setelah clip tersebut menginspirasi, saya bekerja di sebuah perusahan minyak & gas yang pada waktu itu dibagian kitchen sebagai Asisten Koki. Yang mengharuskan saya menggunakan penutup kepala. Walaupun sudah disediakan Topi Koki, tapi saya tidak terlalu suka dengan bentuknya wkwkwk. Hal tersebut yang membuat saya improve untuk menggukan kupluk. Sejak saat itu pulalah akhirnya saya nyaman menggunakan penutup kepala yang sering digunakan bapak-bapak ronda itu.
kalian liat aja pasti risih kan, apa lagi saya |
HADIAH LAIN.
Sejak 2014 hingga sekarang saya masih sangat nyaman menggunakan kupluk. Tapi ternyata ada hadiah lain dari konsistesi menggunakannya, yakni saya ngerasa lebih cepat dikenal dilingkungan baru karena akhirnya selalu jadi orang satu-satunya yang menggunakan benda aneh itu di kepala. Seperti dilingkungan photographer, atau di lingkungan komunitas yang kadang mengharuskan bertemu dengan banyak orang.
Ternyata kata "Sedikit lebih beda lebih baik dari pada sedikit lebih baik" dari bang Pandji Pragiwaksono tidak terlalu omong kosong HAHAHA!
DAPAT TENTANGAN!
Anjir, kek revisi UU Pemilu aja dapat tentangan wkwk. Tapi faktanya emang begitu. Bukan dari keluarga, tapi justru dari pasangan. Apapun lah alasannya, intinya rata-rata ga nyaman kalo jalan bareng trus pake kupluk wkwk. Walaupun sebagian besar mereka ga berhasil melarang saya (karena emang batu)
Kadang ada juga yang mencoba dengan rayuan pulau kepala "Sayang kamu lebih ganteng kalo ga pake kupuk" Karena saya tau itu cuma rayuan kosong makanya saya jawab dengan tegas dan lantang Emang, terimakasih!!!
Dan berikut beberapa foto saya menggunakan kupluk yang pernah tersimpan di galeri :
2015 Pantai Padang |
2018 Transmart Pekanbaru |
2020 |
2022 Pantai Dumai |
2022 Rokan Hilir |
2023 MTQ Pekanbaru |
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar