Orang Baru
Wisnu : Kalo menurut lu apa?
Agus : Hmm, kalo wajah keknya hampir semua adek-adek'an lu juga cakep kan.
Wisnu : Jelas Hahaha!
Agus : Jujur, gue ga tau sih.
Wisnu : Sejujurnya juga gue ga tau persis alasan kenapa gue bisa sedalam ini sama Ulfa.
Agus : Apa karena itu lu belum jadian dengan Doi? Ragu, atau karena belum nemu alasannya?
Wisnu : Justru menurut gue jadian ga butuh alasan ga sih?
Agus : Harus dong! Kalau engga, lu ga bakal tau tujuan yang kalian jalani.
Wisnu : Bukankah alasan itu juga bisa menjadi alasan selesai?
Agus : Maksud lu?
Wisnu : Sebagaian orang percaya saat memulai suatu hubungan mereka setuju untuk saling membahagiakan, tapi sebagian lagi lupa bahwa mereka juga sepakat untuk menyakiti.
Agus : Iya sih. Misal lu cinta karena Doi perhatian, someday Dia udah cuek berarti lu kehilangan alasan untuk mencintainya, begitukan?
Wisnu : Kalo urusan ginian lu cepet paham ya haha.
Agus : Hahaha, ehh btw bagus juga itu Quotes. Copas dari mana?
Wisnu : Twit-nya @mbaharogan hahaha!
Dialog seputar dunia perasaan itu terhenti sejenak karena sepertinya gofud mereka sudah sampai depan pagar. Pemikiran yang satset-satset Agus inilah yang membuat Wisnu menjadikannya teman deeptalk, terutama urusan asmara. Teori-teori yang kadang brilian itu timbul dari dialog-dialog mereka. Ya walaupun saat praktek Agus harus remedial.
Tak lama Wisnu kembali kekamar lengkap dengan makanan dan juga minuman yang sudah mereka pesan. Tentu saja Agus belum merasa tanya-nya belum terjawab oleh Wisnu.
Agus : Jadi, kapan kami bisa makan coklat PJ kalian?
Wisnu : Hahaha, ntahlah. Tapi saat ini gue pengen fokus ke lomba ini. Karena cuma itukan cara agar nilai-nilai pelajaran lain bisa ketolong. Tau sendiri nilai akademis kita kek kebakaran, merah semua hahaha!
Agus : Oh, Maksud lu selesai UN ya?
Wisnu : Ga selama itu juga sih.
Agus : Berarti selesai lomba dong ya.
Wisnu : Selesai lomba tar gue pikirin lagi.
Kali ini Agus lumayan senang setidaknya dapat kisi-kisi yang bisa dia simpulkan bahwa sahabatnya itu sangat serius dengan Wanita berkacamata yang akhir-akhir ini sering menjadi pembahasan Danger Boys.
Setelah merasa cukup dengan informasi yang dibutuhkan, Agus akhirnya mulai mengalihkan pembicaraan dengan hal-hal random, bahas sejarah nabi Khaidir misalnya. Hingga lumayan larut sebelum sahabat Wisnu itu memutuskan untuk pulang, karena besok Dia harus sekolah.
08:00 WIB
Di SMAS 16 pagi itu kegiatan belajar-mengajar berjalan seperti biasanya, kecuali untuk peserta lomba yang memang diminta untuk fokus berlatih karena hanya tersisa 6 hari lagi menuju hari H. Selain Rauf dan Oki, Auzar sebagai Ketos juga membawa angin segar baru kembali untuk tim futsal. Yakni Fany & Dewi. Dua siswi ini bagian dari tim medis sekolah, tapi mereka berdualah yang akan membantu urusan kesehatan tim futsal.
"Kalo tim futsal butuh bantuan medis, silahkan susahkan saja mereka berdua ini ya hehe" Gurau Auzar sambil memperkenalkan kedua siswi dari kelas lain tersebut.
Dhoni : Aman Zar, tau aja kau ya kami butuh penyembuh luka.
Auzar : Iya dong, tapi mereka ga bisa menyembuhkan luka hati loh ya.
Fany : Bisa aja nih Ketos
Dewi : Hehehe
Agus : Okeh, nanti kalian gue invite group WA ya.
Wawan : Gercep juga ya lu Gus.
Wisnu : Hmm
Agus : Bacod Anj...
Yah begitulah proses perkenalan mereka pada tim baru yang kan membatu mereka tersebut. Setelah selesai basa-basi dan juga memasukan nama kedua calon dokter tersebut ke groub futsal semoga menang, begitulah nama groubnya di whatsapp tersebut, merekapun mulai pemanasan terlebih dahulu sebelum memulai latihan kembali.
Suasana latihan begitu cepat mencair walau ada tambahan orang. Tentu saja karena pembawaan Agus dan kawan-kawan yang humoris dan begitu friendly. Bahkan beberapa kali Dewi tersipu malu bercampur ngakak melihat tingkah Dhoni saat berbenturan atau terpancing emosi akibat kejahilan sahabat-sahabatnya.
Bahkan sangkin serunya latihan hari ini waktu istirahat siangpun baru terasa saat suara bell sekolah berbunyi. Tapi Agus berinisiatif untuk istirahat dan makan siang di aula lapangan sekolah saja, untuk lebih meningkatkan kemistri kelompok mereka. Jiwa kepemimpinan Agus memang sangat bagus.
Agus : Nah, jadi siapa yang akan pergi beli makanan?
Dhoni : Biar aku aja, karena kalo kalian biasanya seleranya payah!
Wawan : Lu atur aja dah Dhon.
Wisnu : Yang penting makanannya nyampe.
Dhoni : Udah, cuma ini aja nya? Fan ada lagi gak?
Fany : Keknya itu aja deh.
Dhoni : Okeh...
Dhoni segera berlalu ke kantin lengkap dengan catatan yang tertulis pada groub WA mereka. Namun baru beberapa langkah Dhoni berjalan..
"Gua temenin deh" ucap Dewi sambil menyusul kearah Dhoni.
Senyum Dhoni terpancar kearah sahabat-sahabatnya yang tentu saja memperhatikan hal tersebut. Dan senyum itu dibalas dengan tepuk tangan dan geleng-geleng dari Agus dan kawan-kawan.
"Pemain...pemain..." Ucap mereka
15:00 WIB di SMAN 2
"Ehh ada yang liat Ulfa anak Paskib gak?" Tanya Nadya pada beberapa siswi yang lagi berjalan menuju arah gerbang pulang.
Namun semua menggelengkan kepala yang membuat dia kembali berlari-lari kecil menuju tempat lain untuk mencari keberadaan teman dekatnya tersebut. Setelah ke bebarapa ruangan akhirnya ketemu juga, siswi cantik berkaca mata itu baru saja siap beres-beres dan segera keluar dari aula lapangan futsal SMAN 2.
Nadya : Heh ternyata disini lu
Ulfa : Kenapa Nad?
Nadya : Tadi gue habis dari gerbang, terus ada anak SMKN 1 yang waktu itu, ehh siapa namanya?
Ulfa : Sanjaya?
Nadya : Nah iya, tadi dia nanyain lu.
Ulfa : Ada perlu apa?
Nadya : Meneketehe, jumpain aja gih keknya masih di gerbang itu.
Ulfa : Yaudah deh, sekalian balik. Lu gak pulang?
Nadya : Hu uhh, tapi ntar mau mampir ke bengkel mobil dulu, udah kurang enak ni mobil gue.
"Ya udah deh gue duluan yak" Ucap Ulfa sambil berlalu menuju gerbang pulang.
Ulfa cukup kepikiran dengan kedatangan Sanjaya ke sekolahnya, mengingat sekolah mereka berjarak cukup jauh. Tentu jika bukan karena hal penting, tak mungkin pemuda berkulit putih itu mau menghampirinya.
Tak butuh waktu lama untuk Ulfa menghampiri Sanjaya ke gerbang sekolah karena memang jaraknya tidak begitu jauh. Baru saja sampai Ulfa langsung di sambut senyum lembut dari siswa SMKN 1 tersebut.
"Hai Ul apa kabar?" ucapnya lembut.
Ulfa : Alhamdulillah baik kok. Ada perlu apa San sampe nyamperin kesekolah?
Sanjaya : Gpp sih, kebetulan gue hari ini pulang cepet jadi pen ajak pulang bareng. Tadi gue udah telfon tapi ga masuk.
Ulfa : Owhh iya, tadi HP gue mati.
...
To Be Contiune
#MbahArogan
Cerita lainya dari penulis :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar