Misi Rahasia!
Malam itu semua seakan berjalan bak sebuah cerita novel yang dikarang dengan begitu rapi. Semua berlalu dengan indah disetiap momennya. Bahkan hingga Wisnu, Ulfa dan anak-anak Danger Boys kembali kerumah mereka masing-masing.
Kehangatan malam tadi seakan membuat mereka begitu siap untuk segera menghadapi perlombaan yang akan diadakan kurang dari sebulan lagi. Bagi Danger Boys, memenangkan perlombaan ini sangat penting, karena cuma ini satu-satunya jalur prestasi yang masuk akal untuk mereka raih disekolah.
Bahkan pihak sekolahpun melonggarkan kegiatan belajar-mengajar bagi para peserta lomba, agar bisa fokus dan tampil maksimal guna mengharumkan nama sekolah dikancah daerah.
Mungkin itu pula-lah yang membuat beberapa kelompok murid masih berkumpul disisi-sisi lapangan sekolah, termasuk Danger Boys dan tim futsal mereka. Mereka sedang mengevaluasi hasil pertandingan sebelumnya dan sedang mempertimbangkan untuk merekrut 1-2 pemain lagi untuk jaga-jaga bila terjadi hal-hal diluar rencana.
"Okeh, berarti nanti kita coba bicara dengan Auzar & Oki. Walaupun gue ga terlalu yakin Auzar bisa ikut bergabung dengan tim kita karena Ketos pasti sibuk untuk mengurus yang lain juga" Ucap Agus menutup diskusi yang merupakan kapten tim, sebelum mereka berencana berlalu ke kantin untuk beristirahat.
Tiga minggu sudah Agus dan kawan-kawan rutin berlatih. Tidak terasa hanya tinggal tujuh hari lagi dari jawal yang sudah ditentukan oleh SMAN 3 sebagai tuan rumah acara tahunan itu.
Disisi lain, Ulfa juga makin sinkron dengan posisi baru yang tidak begitu disukainya itu. Kalaulah tidak karena support dari Wisnu, siswa aneh yang tak sengaja dia jumpai di kolam berenang tirta ceria itu, mungkin Do'i lebih memilih untuk libur dalam kompetisi antar sekolah tahun ini.
Bahkan seminggu belakangan mereka makin dempet karena saling nemenin satu sama lain bila ada yang punya waktu segang lebih dulu setelah latihan. Ya walau kadang sebelum pulang mereka menyempatkan untuk JJS atau jajan seblak.
Wisnu : Ko bisa sih suka seblak, padahal sepuh PMI yang paling ngerti kesehatan?
Ulfa : Gapapa dong, kan ga sering juga. Daripada ada orang yang sukanya biskuit saltcheese.
Wisnu : Justru lebih enak dong dan higienis.
Ulfa : Katanya mau support UMKM, huh dasar...
Begitulah canda mereka sembari menuju ke motor masing-masing setelah mampir disebuah indomaret. Seperti biasa, Wisnu akan menemani Ulfa dulu sebelum doi lanjut pulang kerumah. Tapi kali ini, sepertinya Wisnu agak telat karena ternyata Mama Ulfa sudah menyiapkan bubur untuk meraka.
"Awas kalo ga dihabisin ya nak Wisnu!" Ucap orang tua Ulfa tersebut
"Hehehe siap aman Buk" Jawab Wisnu yang hanya bisa mengangguk dan senyum, sembari menyantap bubur sumsum buatan wanita yang saat ini sangat Wisnu ingin dapatkan hatinya HAHAHA!.
Mama Ulfa-pun berlalu. Tinggalah sepasang remaja yang makin hari makin berbunga hatinya satu sama lain. Ditambah lagi dengan makin seringnya pendekatan mereka kepada keluarga.
Wisnu : Jujur, Aku segan banget loh ke Mama.
Ulfa : Loh kenapa?
Wisnu : Iya kan baru pulang latihan, masih bau keringet dan belum mandi pula.
Ulfa : Ahh gapapa kok, lagian tadi kan Mama yang mau.
Wisnu : Iya sih, Ulfa makan juga dong.
Ulfa : Bole ga kalo mau liatin Kamu dulu.
Seketika senyum terpancar pada keduanya.
Menjelang senja, Wisnu-pun harus berpamitan karena emang sejak pulang sekolah dia belum kembali kerumah. Tentu saja bukan karena khawatir dicariin, melainkan karena ga nyaman karena habis latihan futsal di sekolah.
Sesampainya dirumah ternayata motor R25 milik Agus sudah terpakir di garasi rumah Wisnu. Segera Wisnu berlalu menuju kamarnya yang ternyata benar saja salah satu sahabatnya itu tengah asik melanjutkan save'an game underground 2 milik Wisnu.
"Udah pulang anak mama" Ucap Agus pada Wisnu yang baru saja membuka pintu kamar.
Wisnu : Mana Anak-anak lain?
Agus : Di rumah paling, gue suntuk makanya main kesini ehh si kampret malah keluyuran. Yaudah gue acak-acak save'an GT30000 lu hahaha.
Wisnu : Terserah, asal jangan lu copywrited aja!
Agus : Telat!!!
Wisnu : Gua dribling biji lu!!!!!
"Tar ahh, gua mau mandi dulu" Ucap Wisnu sambil segera menuju kamar mandi.
Memang Wisnu sendiri sudah memberikan akses kebebasan pada ketiga sahabatnya di Danger Boys dan juga Ridho teman dekatnya bila ingin berkunjung ke kamarnya tersebut, dan pasti juga dipersilahkan oleh seisi rumah karena memang sudah diberi tau oleh Wisnu.
Hal yang sama juga berlaku untuk Wisnu pada sahabat-sahabat dan teman dekatnya tersebut. Tak jarang juga Wisnu kadang bertandang dikediaman teman-temannya, terlebih lagi jika ada pertandingan sepak bola atau motogp.
Tapi kali ini, tujuan Agus ternyata bukan hanya sekedar bertandang sebagaimana biasanya, melainkan melanjutkan misi rahasia yang masih sedang Doi dalami. Tentu saja terkait Ulfa, Sanjaya dan juga sahabat tampannya itu.
Ada banyak hal yang masih harus Agus cari tau sebelum menyimpulkan apa sebenarnya yang sedang terjadi, tanpa harus membuat sahabatnya berfikir perihal tersebut. Apalagi mereka akan segera bertanding pada lomba antar sekolah. Tentu Agus ingin semua berjalan dengan sangat baik-baik saja, tanpa mengganggu siapapun dan juga lomba.
Ditambah lagi, hanya Agus orang yang dipercaya Wisnu untuk menceritakan soal Ulfa sejak pertama kali. Dengan alasan itu pula Agus tidak melibatkan anggota Danger Boys yang lain dalam misi rahasia ini.
"Cepet banget mandi lu" tanya Agus yang telah selesai mandi
Wisnu : Woyadong, emangnya lu onani mulu tiap mandi HAHAHA!
Agus : Tuduhan orang WAHYUDI
Wisnu : Ehh lu dah makan belum?
Agus : Sore tadi udah sih, tapi kalo lu mau beli makan gue titip deh.
Wisnu : Okehh, pesan apa lu?
Agus : Mie ayam boleh keknya.
Wisnu : Yaudah, Mie Ayam dua kali ya? Minumnya??
Agus : Tuak aren asli babusalam ada?
Wisnu : Nah, itu baru minuman WAHYUDI!! serius kampret.
Agus : Bebass ahh, yang penting mateng.
Wisnu : Okeh!!
"Geserr, ganti multypalyer dong" ucap Wisnu yang ingin ikut bermain bersama Agus.
Setelah pilah-pilih mobil dan seting pengaturan merekapun segera balapan dalam game playstation. Ya memang seseru itulah persahabatan mereka, bahkan bak adek kakak. Sebenarnya Agus sendang menunggu dan mencari-cari timing yang pas untuk memulai percakapan perihal misinya. Tapi emang rata-rata sulit untuk merkomunikasi serius bila sesama Danger Boys sudah duduk bareng.
"Menurut lu, gue harus gimana dengan Sri men?" Tanya Agus yang akhirnya memulai percakapan.
Wisnu : Bangke, perasaan kita bahas kakak-kakak itu terus dari kelas 2 SMP, sejak gue punya 8 pacar sampai menjomblo seperti sekarang tapi ga juga kelar-kelar wkwk.
Agus : Itulah bedanya pria yang melihat isi hati, sama pria yang lihat isi dada.
Wisnu : Lihat dada muke lu jauh! tapi sebahagian iya sih wkwk
Agus : Nah makanya kan.
Wisnu : Sebenarnya tinggal di elu-nya sih Men, dari dulu gue udah bilang "Ambilah tindakan wahai nak Agus" tapi lu pendam mulu.
Agus : Gue gak siap men, kalo jawabannya ga sesuai espektasi.
Wisnu : Ya setidaknya setelah itu lu tau harus mengambil tindakan selanjutnya kan.
Agus : Bener sih, ehh kalo elu?
Wisnu : Gue, kenapa?
Agus : Apasih yang lu liat dari Ulfa?
...
To Be Contiune
#MbahArogan
Cerita lainya dari penulis :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar