Anak Baik, Berani Main Kerumah
Bolapun sudah diletakan pada titik putih pinalti, Firdaus sebagai penjaga gawang kelas 2 juga sudah bersiap dibawah gawang. Diskusi tim kelas 3 selesai dengan Fuji yang akan mengeksekusi bola tersebut. Idealnya, jika Fuji gagal menciptakan goal dari skema ini, maka bisa dipastikan kelas 2 yang akan menang karena sisa waktu tidak memungkinkan untuk mengejar ketertinggalan 1-0. Namun jika tendangan ini membuahkan goal, maka akan dilanjutkan ke babak tambahan waktu.
Dannnnnn....... BOOMMM!!
Tiba-tiba Firdaus seperti kerasukan penjaga gawang club Eropa Real Madrid Thibaut Courtois. Pemuda asal sebanga itu berhasil menangkap tendangan dari Fuji dan memastikan kelas mereka yang akan mewakili SMAS 16 dalam tournament antar sekolah nanti.
Selesai pertandingan, para siswa mulai bersih-besih badan. Namun tampaknya Zaki dan kawan-kawan masih tidak terima dengan hasil tersebut. Mereka menghampiri kelas 2 saat tengah berganti pakaian. Tanpa alasan yang jelas mereka terus mencoba mengintimidasi namun tampaknya Agus dan kawan-kawan tidak terprovokasi sama sekali.
Walaupun sempat ada sebuah momen epic antara Wawan dan Hidayat, yang tiba-tiba menarik kerah Wawan.
"Keknya dari tadi lu yang paling ngehe ye!!" ucap Hidayat sambil masih menarik kerah baju milik Wawan.
Wawan masih terlihat senyum-senyum sinis, yang membuat Hidayat makin menguatkan cengkraman. Kali ini tampaknya Wawan mulai menatap serius. Namun sesaat kemuadian...
"Seetttt" Agus langsung berdiri dan mencengkram batang leher didayat.
"Lu kalo mau sok jago jangan disini, ayok keluar perkarangan sekolah!!"
Syukurnya hal itu tidak berlanjut karena permasalahan tersebut langsung diselesaikan oleh tim Osis. Acaman akan dilanjutkan jalur kepala sekolah ternyata efektif untuk melerai permasalahan tersebut.
Dikelas XI, sebelum kembali kerumah masing-masing.
Dhoni : Gimana kaki kao men?
Wisnu : Masih ngilu sih, tapi kalo dibawa jalan aman kok.
Wawan : Yang bener men, kalo ga aman tar lu bareng gue aja.
Agus : Bener tuh...
Wisnu : Aman.. aman kok. Tq lu pada perhatian.
Dhoni : Bukan karena perhatian, tapi biar nanti pas tournament kao gak nyusahin kami wkowkowkwok
Wisnu : Sialan!!
Serentak semuanya kembali tertawa lepas mendengar gurauwan Dhoni tersebut.
"Gimana kalo malam ini kita nongkrong buat ngerayain kemenangan ini?" Saran Agus pada kawan-kawannya tersebut.
"GASSS!!!!" Jawab yang lain.
"Tapi harus bawa pasangan ya, biar lebih rame" sambung Agus sebelum akhirnya pada kembali ke rumah masing-masing.
Tentu saja semua setuju dengan ide cemerlang Agus tersebut, terlebih lagi pada malam minggu lalu semua sepakat jika saat nongkrong berikutnya Wisnu harus bawa gebetan dan ngenalin ke anak-anak Danger Boys.
18:40
WhatsApp
SATRIA BATANG HITAM
1 Pesan belum dibaca
jam 8, cafe biasa yak ~Agus
"Wah kampret, kenapa jadi gerogi gini" ucap Wisnu dalam hati yang tampaknya belum siap buat ngenalin Ulfa ke teman-teman nongkrongnya.
Tapi tentu saja Wisnu tidak punya pilihan lain. Bagaimanapun Ia harus bisa membawa cewe berkaca mata itu pada geng kecilnya tersebut. Segera Doi membuka daftar chat dan mengirim pesan basa-basi sebelum pesan ajakan untuk nongkrong.
tiba-tiba...
Ce Kaca Mata memanggil
Wisnu segera menjawab panggilan tersebut.
"Serius malam ini, Nuk?"
"Iya Fa, acara mendadak buat ngerayain kemenangan tadi hehe.. mau nemenin?"
"hmm, tar Ul tanya mama dulu yah"
"Okeh, kabari ya"
Panggilanpun berakhir, sembari Wisnu bergegas bersiap-siap. Ada sekitar tujuh menitan sebelum akhirnya Ulfa kembali memberi kabar bahwa Mamanya mengizinkan tapi...
"kata mama kamu harus pamit kerumah, baru diizinin"
Hayoolohhh... Grogi Wisnu jadi dobble karena ini bakal jadi malam pertama kali bagi Dia untuk bertemu orang tua dari Ulfa. Tapi sebagai playboy yang terakreditasi A, tentu saja hal itu tak akan menjadi penghalang untuk planing pemudah berwajah agak tampan itu.
"Okeh, jam 7:10'an Wisnu otw rumah ya"
Ulfa-pun segera bersiap-siap agar nanti saat Wisnu sampai Doi tak perlu harus menunggu lama. Sebenarnya ini juga termasuk momen spesial bagi Ulfa, karena memang cukup jarang bahkan hampir tak pernah ada laki-laki yang levelnya bisa sampai harus izin kerumah. Karena memang Ulfa anaknya juga bukan tipe yang suka keluyuran.
Ditambah lagi sifatnya yang cenderung cuek membuat banyak lelaki yang frustasi di tengah jalan saat proses pedekate dengan beliau ini. Sikapnya yang misterius serta termasuk murid yang berprestasi membuat banyak yang berfikir dua tiga kali untuk menjadi kekasihnya.
Sesuai rencana, jam ditangan kiri Wisnu menujukan pukul 19:06 WIB. Doi segera mengelurkan motor, memanaskan mesinnya dan langsung capcus menuju rumah Ulfa. Seperti biasa, layaknya pembalap yang lagi ngejar waktu kualifikasi motor sports Wisnu melaju bagaikan deru debu.
Sesampainya dirumah Ulfa, Wisnu memarkirkan motornya dan segera masuk kedalam yang kebetulan sudah disabut oleh Mama Ulfa.
"Halo tante selamat malam" sapa Wisnu pada Orang Tua gebetannya itu sembari menyalami tangannya.
"Oh ini toh Wisnu, anaknya baik berani main kerumah" jawab Mama Ulfa.
Wisnupun dipersilahkan duduk sembari mereka bercerita-cerita ringan sebelum akhirnya Wisnu menyampaikan niatnya ehhh menyampaikan izin agar Ia dan Ulfa dapat menghadiri acara perayaan tersebut.
Tanpa basa-basi semua berjalan sesuai skenario.
"Ya udah, tapi jangan pulang malem-malem ya" pesan Mamanya Ulfa.
Tentu saja ada rasa lega begejolak dihati Wisnu. Tak tau kenapa, padahal sebelum ini hal serupa merupakan makanan semalam-malam baginya. Mungkin karena perjuangan untuk bisa sedekat ini dengan Ulfa memanglah sangat berat, sehingga hal ini sangat membuat Wisnu begitu bahagia.
Dan merekapun segera on the way ke lokasi setelah berpamitan.
...
To Be Contiune
#MbahArogan
Serial Novel lainnya :
- Baca di Daftar Novel AMP
- Setiap tulisan yang berwarna merupakan link yang bisa diklik.
- Tulisan sebelumnya
* Pelajaran di 2022
* Dia #6
* Hobi Eps : 2
* Stand Up Comedy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar