Kamis, 01 Juni 2023

Air Mata Playboy Eps.35

 Semangat


Kurang dari setengah jam, Ninja kuning milik Wisnu sudah tiba di depan pintu masuk SMAN 2 Mandau. Doi gak bisa nyelonong masuk gitu aja karena memang selama masih ada kegiatan di sekolah, maka selama itu pula masih ada scurity penjaga.

Tak lama setelah menghubungi Ulfa via chat, siswi cantik berkaca mata itupun segera menghampiri Wisnu.

"Hai Nuk, ko cepet banget sampenya? Pasti ngebut ya !?"

Tanya Ulfa sambil mengerutkan dahinya sembari menatap Wisnu.

"Motor sport kan emang itu fungsinya, ngebut gapapa kok, yang ga boleh kalo ngebut-ngebut hehe" Jawab Wisnu sambi tersenyum manis banget. Semanis gula tropical naslym.

"Ihh, kamu tuh ya!" Kata Ulfa sambil mencubit genit pinggul Wisnu.

Walaupun sebenarnya dalam hati "Kan Aku khawatir kalo kamu kenapa-kenapa dijalan loh"

"Ya udah, kita cerita disana aja ya" Ajak Ulfa pada Wisnu kesebelah kanan gerbang. Disisi tersebut memang enak untuk ngadem karena memang banyak pepohonan rindang dan juga ada beberapa orang yang jualan makan dan minuman.

Ada sekitar 15 menitan Wisnu hanya mendegarkan dengan sangat baik omelan wanita berkaca mata itu perihal Dia yang dilomba tahun ini harus berganti posisi sebagai kepala kesehatan tim futsal SMAN 2.

"Ngeselin gak sih!" Cemberut Ulfa sambil menghela nafas

Wisnu : Udah keselnya?
Ulfa : Belum
Wisnu : Nih, minum dulu..

Wisnu menyuguhkan minuman dingin yang sudah sekalian Doi bukain tutupnya. Tapi mimik wajah kesal Ulfa masih tetap tergambar jelas.

Wisnu : Atau mau disuapin?
Ulfa : Haah! Eee jangan-jangan..

Walaupun sebanarnya dalam hati "Kenapa pake nawar dulu sih, kan langsung suapin bisa loh"




Setelah meneguk minuman dingin tersebut, barulah wajah Ulfa sedikit lebih fresh dari beberapa saat lalu. Tampaknya pengalaman emang gak pernah gagal jadi guru ya. Seakan Wisnu sudah sangat paham apa yang haru dilakukan saat-saat seperti itu.

Wisnu : Fa, Lihat deh Ibu yang masak itu.
Ulfa : Ibu kantin yang lagi masakin pesanan orang itu ya?
Wisnu : Iya, ibu itu. Kira-kira kenapa ya ga anak nya itu saja yang masak?
Ulfa : Ya ga bisa lah, pasti nanti rasanya jadi beda.
Wisnu : Kenapa beda?
Ulfa : Kan yang tau resepnya Ibu itu dong.
Wisnu : Berarti yang ahli itu Ibu itukan?
Ulfa : Hu'uhh 

Jawab Ulfa sambil menganggukan kepalanya.

"Nah, itu poinya. Kadang untuk menghasilkan hal terbaik, kita perlu seseorang yang sangat mengerti dan ahli dalam bidang tersebut. Dan mungkin dimata Ketua Osis, hanya kamu orang yang ahli dan mengerti sebagai kepala kesehatan tim futsal tersebut."

Ulfa cukup tersipu dengan penjelasan dari Wisnu tersebut.

"Kadang, mendahulukan kepentingan orang banyak itu bisa buat kita jauh lebih bahagia nantinya dari pada kebahagian diri kita sendiri"

Kali ini Ulfa benar-benar tak mampu berkata kesal lagi setelah mendengarkan kata-kata motivasi dari seonggok lelaki yang sejak 19 menit lalu tadi menemani Ia ngoceh-ngoceh dihadapannya. Tetiba seperti ada rasa semangat yang seketika membara dan terbakar di jiwa wanita cantik itu. Ingin rasanya Ia segera berlari kelapangan futsal tersebut dan memukul mengobati setiap pemain yang cidera.

"Sseett" 

Kedua tangan Wisnu memegang pundak Ulfa sambil menatap wanita tersebut dengan tatapan meyakinkan.

"Kamu pasti bisa Fa, karena pasti hanya kamu yang terbaik untuk membawa tanggung jawab ini!!"

Ada beberapa saat mereka saling menatap, sebelum Ulfa membalas pegangan tangan Wisnu sembari berkata...

"Makasih banyak ya Nu"

"Sama-sama Sayang"


Kali ini kalimat itu terdengar sangat dekat dan sangat jelas! Jadi tak perlu ditanyakan lagi ya kan. Lagi asik tatap-tapan, mendadak HP milik Wisnu berdering. Sudah sangat jelas bahwa Danger Boy dan Tim Futsalnya kehilangan sosok pemain tengah mereka.

"Woy gagang sendok kuliner verindavan, dimana Kau? bentar lagi giliran kita nih!!"

Suara Dhoni terdengar sangat lantang seperti pahlawan kita saat berhadapan dengan penjajah peperangan dahulu.

Suara dalam hati "Ahh bangke, ganggu ae cok"

Dan itu artinya Wisnu harus segera berpamitan jika tidak ingin dihajar kawan-kawan satu kelasnya. Walaupun tentu saja Doi ingin waktu yang lebih lama lagi agar bisa terus bersama dengan cewe berkaca mata tersebut. 

Wisnu : Fa, Aku harus balik dulu ya. Kasian anak-anak nungguin. Karena siang ini kelas kami ada seleksi untuk perlombaan juga. Kalau ada apa-apa lagi, jangan sungkan untuk cerita ya.
Ulfa : Loh, ko ga bilang dari awal sih? Kan Ul jadi gak enakan nih udah ganggu waktu kamu Nu.
Wisnu : Ga ganggu kok, lagian seleksinya masih sekitar 1 jam lagi.
Ulfa : Ohh, syukurlah. Berarti baliknya ga boleh ngebut-ngebut ya.
Wisnu : Ngebutnya satu aja. kalo ngebut-ngebu...

"Sseettt"

Cubitan mesra itu mendarat untuk kedua kali di pinggul Wisnu.

"Janji ya, ga bakal ngebut-ngebut lagi Sayang!" Ucap Ulfa sambil menatap Wisnu dalam. Sedalam sungai siak dekat letton satu.

Kali ini gantian, Wisnu yang sudah tak bisa lagi menjawab. Seperti seseorang yang baru saja terkena jurus Kageyose No Jutsu milik Shikamaru Nara dalam film Naruto. Wisnupun segera berbalik sembari menuju motornya. Namun baru beberapa langkah..

"Wisnu...!!!" Panggil Ulfa kembali, yang membuat Wisnu harus menoleh kembali kebelakang.

"Semangat yahh seleksinya!!" Sambung Ulfa sembari mengkepalkan tangan serta sebuah senyum yang teramat indah. Indah Cargo atau rumah makan Tanjur Indah kalah pokoknya.

Kini kedua pelajar tersebut kembali ke kegiatannya masing-masing, tentunya dengan motivasi dan semangat penuh. Seakan tak ada lagi alasan untuk mundur dengan keputusan yang akan dihadapi didepan nanti.

Mungkin inilah yang dimaksud oleh guru penulis saat dulu di sekolah, bahwa "Pacaran yang positif adalah Pacaran yang bisa membuat keduanya lebih baik dalam nilai dan semangat saat menjalani segala kegiatan sekolah"


To Be Contiune
#MbahArogan

...

Makasih banget buat yang udah baca, silahkan tinggalkan jejak dikomentar ya, biar saya tau siapa-siapa aja yang sudah berkunjung di blog saya ini :)

Baca juga part True Story sebelumnya :
    * Instagram Pertama
    * Pelajaran Berantakan Oleh 2022
    * Dia #6 Ria Cindy Yolanda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar