Selasa, 20 Juli 2021

Dia #3 Gara-gara Buku Sampul Biru

 #3 Putri Wulandari


Halo fans, wkwk

mau gak terima di sebut fans, tapi buktinya kalian baca Hahaha.. Canda fans.. Faktor lagi nemenin Mama berobat di pekanbaru yang jadwal controlnya lumayan lama, tapi Diri ini seakan gak mau biarkan waktu 2 minggu kosong gitu aja tanpa membuat sesuatu. Akhirnya jadilah tulisan ketikan ini, yok kita mulai..


Jadi seperti pembahasan awal bahwa "serial Dia" ini akan membahas beberapa kakak-kakak yang sempat ada hmm nya gitukan.

Nah, Kita kembali Timetraveler ke tahun 2007an saat itu Saya masih di sekolah menengah pertama (SMP). Memang sih ada beberapa kabar buro' yang menyebutkan bahwa Kakak-kakak berpostur tinggi ini menyimpan rasa kepada Daku, tapi tentu ga mungkin percaya gitu aja sama omongan orang dong sebelum kita mempunyai bukti yang kongkrit serta minimal 2 orang saksi ehh... malah kek kasus kriminal ya wkwk


Namanya Putri Wulandari, ehh dijudul ada sih.. Gatau kenapa tapi bisa dilihat bangetkan kalo misal seseorang sering salting ketika berhadapan dengan orang yang disuka. Ehh ini bukan keGRan ya soalnya memang terbukti juga akhirnya, tapi santai dulu kita bahas pelan-pelan.

Jadi Puput (Saya biasanya manggil Putri gitu sih) ini kan teman sekalas Saya, kebetulan juga Dia salah satu dari anggota Violet (semacam gangnya gitu di sekolah). Dan Violet ini sendiri juga salah satu musuh bebuyutan Kami (SFBT) di sekolah. Jadi secara ga langsung hal tersebuat membuat Kami jadi sering ribut.


Pada suatu pagi, ehh lupa dink pagi apa siang. Yang pasti saat jam pelajaran TIK (Teknologi Informasi & Komunikasi) gitu. Jadi tetiba aja Mizter atau Bapak Ferry (ga tau kenapa pokoknya di pesantren saya dulu ga ada guru laki-laki yang domisili di pondok yang mau di panggil Bapak) guru mata pelajaran tersebut, mengadakan pemeriksaan. Jadi Mizter ini bener-bener guru yang Saya sangat kesal karena cara Dia mendidik kita emang sangat beda sih walaupun sekarang Saya dapat poin dari cara Beliau tersebut.

oke back to the taufik

Nah, ada razia buku yang tidak bersampul biru, coret-coret atau yang tidak bawa buku sama sekali. Demi apapun Saya merasa sangat aman sekali, karena Saya yakin dan percaya bahwa khusus buku yang 1 ini saya memang jaga seperti anak sendiri.

Semua buku dikumpul, dan satu persatu buku di saring dan yang sekiranya bermasalah dipindahkan ke sebelah kanan. Dan benar saja, ada beberapa buku yang di anggap bermasalah. Sejujurnya saya sangat tidak peduli dengan buku-buku yang bermasalah apa lagi dengan Pemiliknya, sampai suatu ketika Mizter membaca bagian belakang salah satu buku yang terdapat curhatan wkwk..

Setiap kalimat yang dibaca, setiap itu pula Saya tertawa dengan kerasnya (walaupun sekelas juga ketawa sih tapi saya paling keras). Saya lupa isi lengkap curhatan tersebut tapi intinya gini "Kamu kenapa sih begitu cuek sama Aku dan ga mau bicara sama Aku"

Endingnya Mizter memanggil si Pemilik buku, betapa terkekehnya kelas waktu itu. "Putri Wulandari, maju Kamu kedepan" kata Mizter. Mendegar nama tersebut Saya makin tertawa lebih besar, tapi belum selesai ketawa "Ahmad, maju kamu kedepan" sumpah kalimat tersebut benar-benar jelas banget bahkan sampai sekarang. 

Ternyata dibalik kata Kamu pada curhatan Putri tersebut, ada kata Ahmad yang tidak di bacakan oleh Mizter. Jujur itu Gila banget sih, kek serasa lagi di Persidangan Pengadilan Negri.

Ya udah, akhirnya Saya di intrograsi soal hal tersebut dan hampir semuanya Saya jawab tidak tau wkwkwk.

sumber gambar : Pinterest



Tapi anehnya, Salah satu Sahabat Saya dan anggota SFBT bernama Eka Hijriawan malah mendukung kalo Saya menjalin hubungan dengan Putri. Bahkan kita sering banget bahas soal ini ketika sepulang sekolah saat menuju rumah.

Sampai suatu ketika, tepatnya pada malam minggu Kita berdua kerumah Puput. Padahal secara pribadi Saya masih khawatir sih bilamana, seumpama dan seandinya jika yang menyambut adalah Buapaknya Putri. Tapi Wawan meyakinkan Saya dengan sebuah kalimat mantra "tenang aja gek, bilang aja mau minjam buku"

Bermodalkan kalimat sakti tersebut Kami beranikan diri. Karena jarak rumahnya Puput lumayanlah ya, dari Gg. Nila Hangtuah ke Jl. Sukajadi jadi Kami berangkat agak cepet aja. Dan sesampainya di sana... 

BOOMM! 

Yang membuka pintu Bapaknya putri :))

"Siapa, Mau ngapain?" kalimat ini harusnya sih biasa aja ya, tapi karena yang ngomong Bapaknya Putri ditambah lagi kumisnya yang menantang seakan demagenya naik jadi 75%. Seperti rencana awal kita tetap coba stay cool dan jawab "Kami temannya Putri om, mau minjam buku tugas yang dari sekolah tadi" seketika Bapaknya Putri langsung calm dan memanggil anaknya sembari masuk kedalam rumah. Tak lama Putripun keluar menghampiri Kami yang duduk di depan rumah.

ya kalian tau sendirilah ya kelanjutan ceritanya.. 


Pada akhirnya kisah itu tidak berlajut ke suatu hubungan sihh..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar