Mungkin bagi teman-teman Saya yang sekarang sulit untuk percaya bahwa Abang-abang editor ini pernah merupakan salah satu Siswa pondok. Walaupun tidak lama (karena emang bandel) tapi setidaknya ada beberapa hal menarik tentunya.
Bermula saat saya dinyatakan lulus dari sekolah dasar dengan nilai tertinggi ke-3 sekecamatan mandau (dulu mandau luas banget ya, bukan kek sekarang yang sebagian udah jadi bathin solapan). Nah mulai dari situ Saya dan Salah satu rekan kelas, rival juara, penyuka game Harvestmoon Back to Nature dan Teman kecil saya yang lucu dan imut Suci Sedya Utami sepakat akan melanjutkan pendidikan menengah pertama kita di pekanbaru.
Jadi Saya dan Uci ini dijamin bisa masuk ke SMP mana saja karena nilai Kami yang diatas rata-rata. Ciyeeee... Sebenarnya bertiga sih, Anindya Wulandari satu lagi hehehe
lapor saya pada kelas 5 SD |
Nah, mulai dari situ Saya sudah bersiap-siap untuk segera berlibur ke ibukota provinsi dan akan menetap disana, sampai akhirnya.... keluarlah peraturan sialan baru yang mengharuskan para siswa baru harus mempunyai surat Rayon (surat keterangan pindah domisili gitulah) dan itu pertama kali di berlakukan dan masih berlaku hingga sekarang.
Sialnya, hal itu baru Saya dan pihak keluarga ketahui ketika hendak mendaftar SMP yang mana untuk mengurusnya harus kembali ke kota Duri. Intinya ketika Saya mencoba ngurus waktu pendaftaran rata-rata sekolah Negeri sudah tutup. Dan yap, sekolah yang waktu itu masih buka adalah SMPS 16 Hubbul Wathan Tercinta :)
Tapi hikmahnya, Saya masuk HW dengan Beasiswa dari PT. Manahubal yaitu seperti sebuah lembangga yang membiayai siswa berprestasi, Terimakasih PT. Manahubal
Semua biaya Saya di tanggung oleh pihak PT dan salah satu syaratnya adalah Saya harus menjadi siswa pondok atau Santri.
Momen ketemu Uci lagi setelah 12 tahun. waktu itu di transmart, pekanbaru. |
Di pondok saya banyak sekali belajar ilmu Agama ya emang gitu sih cara kerjanya.. Walaupun akhirnya cuma sekitar 1 Tahun saja mondok dan mulai pertengahan kelas 2 SMP milih pulang harian seperti siswa umum.
Namun selama di pondok, Saya menonjol di bidang pelajaran da'wah dan kaligrafi. Bahkan seingat Saya, pernah 2 kali mengisi Kutbah sebelum terawih di bulan Ramadhan. Yaitu di masjid Pondok dan juga Masjid Nurul Amal di komplek Rumah.
Alhamdulillah, ada banyak kebiasaan pondok yang masih kebawa hingga sekarang :)
Terimakasih sudah membaca, silahkan tinggalkan jejak di komentar atau saran kalau kalian suka tulisan Saya, agar lebih semangat dan baik kedepannya.
Udah segitu ajaa ?? Lagi dong
BalasHapus