#22 PLAAAKKKKK
Siang itu pukul 15.00 WIB, Wisnu berjalan dengan Ninja Kuning Stabilownya menuju kediaman Willa. Cuaca lumayan terik, bisa di lihat dari pantulan visor helm full facenya. Tidak terlalu lama sebelum akhirnya Ia sampai di tujuan.
"Assalamu'alai.... belum selesai Wisnu mengucap salam di depan rumah Willa, ternyata pintu rumah berwana putih tersebut langsung saja terbuka.
Tatapan tajam seakan penuh tanda tanya besar langsung saja meneror kearah Pemuda berambut poni yang menutupi sebelah matanya tersebut.
Wisnu mencoba tetap tenang, walaupun suasana ini cukup asing baginya.
" Yok, kita ngobrolnya sambil ngejus aja kali ya " kata Wisnu mencoba mencairkan suasana..
"Udah ga perlu, langsung aja nuk. Aku cuma pengen dengar dari mulut kamu langsung kata-kata pisah itu" ~Willa
Kali ini Wisnu mulai gamang, karena ini pertama kali dia berhadapan dengan cerita yang seserius ini. Dan celakanya, jurus andalan Gombal sampahnya tidak mungkin berguna di situasi seperti ini. Satu-satunya hal yang bisa dia lakukan adalah mengatakan sejujurnya apa yang akan terjadi.
"Aku minta maaf yank, tapi...."
"Iya tapi kenapa nuk !?"
"iya mungkin ini terdengar bodoh, tapi Aku harus jujur, Aku suka dengan orang lain"
PLAAAKKKKK!! tangan kanan Willa seakan mengayun sendiri dengan kerasnya tepat di bagian pipi seonggok lelaki di hadapannya tersebut.
Wisnu masih menunduk diam sedangkan Willa tak bisa menahan air matanya.
Ada beberapa saat suasana hening seperti malam Lailatul Qadar. Sebelum akhirnya Wisnu kembali menghampiri Willa yang duduk menunduk sambil memegang wajahnya dengan tangan.
"Maafin Aku yank, ini mungkin jahat tapi Aku ga bisa bohongi perasaan Aku. Dan pasti akan lebih buruk lagi kalo Aku harus jalani hubungan lain di belakang kamu (padahal udah) Aku harap Kamu bisa ngerti"
Willa masih saja diam, tak lama Wisnu mulai balik badan dan sepertinya siap untuk pergi. Namu baru dua langkah berjalan... Dia kembali menoleh kebelakang, Namun Willa masih tak memberi respon apapaun.
" Aku pamit, sekali lagi Aku minta maaf Willa titip salam buat papa-mama yah"
Wisnu kembali ke Motornya dan berjalan. Walaupun dengan hati yang sangat berantakan dan bersalah, tapi Dia yakin ini untuk awal yang lebih baik kedepannya. Dan setiap keputusan pasti diiringi sebuah resiko.
Di sebuah lampu merah Ia berhenti dan melihat kewajahnya yang terdapat tanda merah. Beliau memegangnya lalu tersenyum. Sembari berkata
"oke masih ada 6 lagi.."
...
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar