Senin, 31 Mei 2021

2021 Tanpa Internet

 Ngejob ke Langga Payung, Sumatra Utara.


Halo, ga tau apakah sudah ada sesi seperti ini sebelumnya, tapi sepertinya udah deh. Jadi tulisan kali bakal seperti vlog yang ditulis. 

Okee.. Langsung aja ya.

Pernah ga sih kalian berfikir bahwa jaman sekarang ini tetiba ga ada internet? Aneh sekali rasanya duduk di suatu tempat tanpa ada handphone ditangan. Gimana rasanya?

Bener, Kita ngerasa jadi orang yang sangat asing, Aneh dan Akward. Ga tau kenapa, keknya nyapa orang di sekitar yang kita kenal sekarang bukan lagi hal yang biasa dan harus. Ntahlah, tapi jaman sekarang orang-orang seperti introvet dan terkurung dalam ruangnya sendiri.


Jadi kurang lebih 2 minggu lalu, pasca selesai suasana Lebaran. Ehh btw, Mohon Maaf Lahir Batin ya untuk para pembaca hehe.. Nah, jadi Saya bersama photographer magang anak dua Jaya Wijaya, Bg Indra (percuma di jelasi juga siapa, pasti kalian ga peduli juga) dan Owner Aan Studio bertolak ke pinggiran provinsi Sumatra Utara untuk mengabadikan momen pernikahan seonggok pasangan disana.

Nah, jadi Kita otw dari kota Duri sekitar pukul 19.30 malam. Berempat di mobil honda brio. Perjalanan sih normal aja hingga memasuki kawasan dumai, tapi habis itu barulah supir Kami Jaya "Dominic Toretto" Wijaya nyambi jadi pembalap Really Nascar.

Bukan hal spesial lagi jika supir-supir bus Medan kalo bawa bus kek bawa Roller Coaster, ga peduli pokonya Libass..

Sampai ada moment Romantis banget saat kita lagi susul-susulan di daerah Balam, saat Mobil kami gagal overtake karena di depan udah ada bus gede warna merah ga tau Makmur apa Medan jaya, ehh tetiba di belakang malah Makmur main masuk aja dengan kecepatan tinggi sampe kita terdiam sejenak seakan waktu beranjak pelan seperti lagi slowmonya anak TikTod.

Wkwkwk, hampir aja COD'an sama Malaikat Izro'il njir.

Setelah kena mental, perjalanan jadi sedikit lebih nyantai. Sampai akhirnya kita bisa sampai di tujuan pukul 02.00 dini hari, walaupun sempat sedikit nyasar mungkin karena sambil Musikan kali ya wkwk.


Niatnya sampai di lokasi kita bakal bisa istirahat agar pagi bisa fit saat bertugas. Ehh ternyata kita malah di sambut oleh abang jago yang lagi teler karena pihak keluarga sudah pada istirahat yang membuat mood kita jadi hancur kek perekonomian negara.

Ya udah, akhirnya kita duduk sejenak sambil charging beberapa peralatan. Belum kembalinya mood, kita kembali harus Bete karena di sana tidak terjamah jaringan internet. Bayangkan sekelas Telkomsel saja hanya 2G wkwk. Alhasil kita kita hanya duduk sambil cerita" bodoh.

Pukul 03.00 akhirnya 2 orang harus istirahat yakni kang Jaya dan Kang Aan. Saya dan kang Indra lanjut cerita sambil jagain alat (tersugest aja, karena lagi banyak yang teler keknya di depan). Lanjut pagi kami berdua emang ga jadi tidur dan pepagi harus bangun lagi untuk menumpang mandi di masjid haha, karena kamar mandi tuan rumah cukup rame.

kode yang sangat berarti disana, imbang-imbng KTP lah pentingnya.


Nah kita kembali ke taufik pembahasan. Foto di atas adalah kartu untuk mengakses internet di kawasan tersebut. Jadi kita harus bayar Rp.5000,-/5jam nya.

Hal ini seakan unik banget, bagaimana rasanya saya seperti kembali ke tahun 2010an saat melewati hari tanpa ada hingar bingar dunia maya.

memiliki kartu tersebut, seakan mempunyai kartu bebas penjara dalam permainan monopoly. Satu harian di sana benar-benar seperti kembali ke masa lalu. Bagaimana saat duduk kita menyapa orang lewat, dan berbicara dengan orang yang ada di sebelah atau sekitar kita. Yang mana hal ini seakan tabu terjadi di perkotaan saat ini.

Mungkin ini cerita biasa saja, tapi yang pasti ini sangat unik dan sangat memberi pelajaran bagi saya.


Langgapayung, Sumatra Utara.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar