Fadila Rahma
Cerita jaman sekolah selalu menarik, tak terkecuali soal Pramuka. Nah karena kita kembali di serial #Dia, tentu saja kali ini kita akan membahas soal seonggok manusia lagi. Lest go...
Seperti yang tertulis dibaris paling atas, namanya kita panggil saja Dila. Emang itu sih panggilannya wkwk. Awal mula tau itu saat di SMP. Ceritanya Dila ini adik kelas, walaupun Dia dikelas MTS. Tapi saat Pramuka kita kan belajar dan latihannya bareng.
gambarnya pemanis |
Dila ini anaknya lumayan tinggi, hidungnya mancung dan pake kaca mata kotak. Awal kita berinteraksi saat jam istirahat, waktu itu Saya dipaksa teman-teman untuk meminta nomor HP-nya (sebenarnya ga dipaksapun saya akan melakukan tugas mulia tersebut). Bahkan sangking supportnya mereka, Agus Lerandi sampai meminjamkan HP-nya pada waktu itu, begini ceritanya :
"Dil..Dillaaaa" sapa Wicky sambil menghampiri gadis yang baru saja berlalu didepan kelasnya.
"Iya Kak, ada apa?" jawabnya sambil tertunduk sedikit malu. Wicky pun memulai sedikit basa-basi sebelum akhirnya meminta Gadis dihadapannya tersebut untuk menyebutkan kedua belas nomor hp yang dimilikinya. Dilapun memberikanya dengan senang hati seraya mereka kembali kekelas masing-masing.
Tololnya!, waktu itu Wicky Ahmad ini ga tau cara buka kunci HP si Agus maka hingga sekarang nomor tersebut ga pernah ada dalam sejarah. Okeh, lupakan soal nomor hp sialan itu.
Beberapa waktu setelah saat itu, Saya emang jarang ketemu dengan Adek-adek berparas dewasa ini. Karena faktor beda kelas dan di tambah lagi emang dulu jaman sekolah Saya juga suka cabut wkwokwko. Tapi juga beberapa kali sering ada yang menyampaikan bahwa saat latihan pramuka kemarin "Dila kirim salam sama kakak :)" Kebetulan Saya emang seorang siswa yang cukup berprestasi dibidang Pramuka bahkan sempat jadi Pinru (Pimpinan Regu) juga.
Awalnya ga terlalu percaya sih dengan pesan-pesan junior tersebut (walaupun dalam hati seneng), sampai akhirnya ada kesempatan untuk membuktikannya.
Jadi waktu itu ada lomba Pramuka tingkat kecamatan gitu. Nah, itu artinya SMP dan MTS akan digabung dan diseleksi untuk mewakili nama sekolah. Dan singkat ceritanya Saya dan Dila lolos dalam seleksi tersebut dan kita mewakili nama sekolah bersama dengan 18 Siswa/i lainya.
Hal paling berkesan terjadi dihari terakhir.
Tunas Kelapa Sumber : pixabaypro.blogspot.com/ |
Waktu itu seluruh rangkaian lomba telah usai, tinggal menunggu penyerahan penghargaan masing-masing lomba dan juga acara Pentas Seni penutup. Jadi hampir selama 2 hari lomba kelompok laki dan kelompok perempuan tidak bisa komunikasi karena memang ada batasan kawasan dari panitia. Satu-satunya waktu bisa bareng-bareng hanya di acara PENSI tersebut, karena memang hanya saat itu semua orang berkumpul di depan pentas.
Saya yang baru siap mandi dan beres-berses langsung menuju lokasi Pensi, waktu itu hari masih sore. Ketika hendak kebagian depan pentas Saya melihat Dila yang berdiri sambil menikmati musik dari kawan-kawan yang masih latihan untuk acara nanti malam. Saya berdiri disampingnya dan berkata "sendiri aja dek?" tanpa menoleh.. sihhhhaaaaa
"Ehh kak Ahmad, iya nih kak" jawabnya. Dan kita terus ngobrol seru sambil menyimak musik yang nadanya jauh dari kata merdu tersebut, tapi ga tau kenapa kita nyaman aja.
Adalah sekitar setengah jaman kita berdiri sambil ngobrol disana, sebelum akhirnya datang angin yang cukup kuat yang membuat kami dan beberapa peserta lain berhamburan lari ketenda besar milik panitia. Jumlah orang yang lumayan banyak membuat kami harus dempet-dempet berdekatan di tambah lagi turun hujan.
Saling berhadapan dan berbalas senyum dalam jarak yang cukup dekat ditegah kerumunan orang-orang tersebut, membuat hujan lebat itu terasa tidak begitu buruk :)
Sepulang dari acara tersebut, tentu saja cerita beberapa kemenangan tim kami dan sepenggal cerita indah itu membuat asumsi selama ini menjadi kian nyata. Sampai pada titik ada seleksi kembali untuk pemilihan lomba kesalah satu pesantren di pekanbaru. Namun wajah sedih Dila saat itu ga bisa di sembunyikan karena Dia tau bahwa saya memutuskan untuk tidak ikut dalam acara tersebut karena ada beberapa teman-teman Saya yang tidak terpilih.
Manariknya pulang dari Lomba, Dila membawakan saya oleh-oleh berupa mainan kunci berbentuk tunas kelapa yang terdapat nama Saya disalah satu sisinya :)
...
Makasih banget buat yang udah baca, silahkan tinggalkan jejak di komentar ya, biar saya tau siapa-siapa aja yang sudah berkunjung di blog saya ini :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar